Minggu, 20 Mei 2012

MERASA PIHAK YANG PALING BERJASA


Di suatu kebun dan pusat peternakan milik seorang pengusaha muda, konon beberapa ekor binatang saling beradu argumentasi diantara sesama mereka tentang peranan dan sumbangsih terhadap tuan pemilik kebun. Seekor Kerbau dengan bangganya mengatakan bahwa dialah yang paling berjasa kepada tuan pemilik kebun itu karena selain harganya tinggi saat dijual, dia juga yang paling berperanan mengangkut bibit dan hasil panenan kebun itu, bahkan mengangkut semua bahan makanan untuk binatang yang ada dikebun tersebut, dan menuduh bahwa Anjing merupakan seekor binatang yang paling tidak berguna karena pekerjaannya hanya menggonggong sementara makanannya harus sesuai dengan makanan tuannya, akhirnya anjing itupun merasa bersedih dan meninggalkan kerumunan para binatang itu pergi menyendiri di dibawah sebuah pohon nan rindang tepat di sudut pintu gerbang masuk ke kompleks kebun tersebut.
Dan seekor kucing kemudian berkata “ Aku juga berjasa besar kepada Tuan kita karena akulah yang memburu dan memangsa tikus-tikus yang merusak tanaman di kebun ini sehingga panenannya melimpah dan sang tuan kaya raya,  tidak mau kalah seekor ayam juga berkata bahwa dialah yang paling berjasa karena telurnya selain banyak untuk dijual bahkan telurnya dimakan sang tuan sebagai perbaikan gizi dan menambah vitalitas seksualitas, tanpa pudding bolehkah kalian bayangkan bagaimana jadinya si tuan ?
Beberapa ekor babi yang ada ditempat itu terbaring diam membisu tanpa ekspresi, karena mereka sadar diri bahwa selama hidup kegiatannya hanya makan dan tidur, untuk membuang tinjanya sendiri tidak mampu bahkan harus dimandikan, mending diam, ngomong juga tidak ada yang mau diandalkan seiring berharap-harap cemas tidak akan dijadikan bahan ejekan paling hina dari himpunan binatang lainnya.  
Ditengah-tengah hiruk pikuk perdebatan para kawanan binatang itu, Tuan pemilik kebun memasuki pintu gerbang dengan raut wajah suram, letih dan lesu karena sesuatu beban pikiran berat, tiba-tiba seekor anjing menghampiri dan meloncat ke hadapan sang tuan, dengan cekatan sang tuan memangku dan memeluk anjing tersebut sambil mengelus-elus kepala anjing, sang anjing juga dengan akrab mengelus-elus pinggang si tuan dengan ekornya sedangkan lidahnya menjilat dada sang tuan hingga terasa geli, ditengah keasikan bercanda ria  itu tiba-tiba sang tuan berujar : “Hanya engkau yang paham perasaanku, disaat aku letih dan sedih kau menghiburku"
Dalam kehidupan kita sehari-hari baik itu dalam dinamika kehidupan sosial, politik, ekonomi maupun dalam berbangsa dan bernegara sering terjebak dalam sikap merasa paling berjasa, paling besar, paling mampu, paling berkuasa, dan banyak lagi paling–paling yang lain. Sikap egosentris seperti inilah yang mengakibatkan tumpulnya kepekaan hati kecil para elit politik yang hanya sibuk memikirkan kepentingan diri sendiri dan kelompoknya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar