Lahir dan bertempat tinggal di Sumatera Utara merupakan salah satu pengalaman dan proses penziarahan kehidupan yang sangat menarik serta teramat sayang untuk diabaikan sebagai sebuah kenangan dan catatan penting perjalanan hidup, untuk itu didalam blog yang baru saja dibuad ini akan saya coba mengangkat secuil catatan ringan yang menarik untuk diperbincangkan di ruang publik.
Berbicara tentang Sumatera Utara pada umumnya alam pemikiran seseorang akan menggambarkan bahwa penghuni sebuah Provinsi yang terletak di pulau Sumatera ini adalah identik dengan "Orang Batak". Hal ini saya ungkapkan karena tiba-tiba saja saya teringat sekilas kenangan kecil tahun 1995 yang lalu ketika melakukan perjalanan darat naik bus "Medan Jaya" dari Jakarta menuju Medan.
Persis ketika bus yang saya tumpangi hendak memasuki kapal "roro" yang hendak mengangkut bus dan penumpang menyeberang dari Merak ke Bakauheni tiba-tiba segerombolan anak-anak kecil yang biasa menyelam dipinggir laut untuk memperoleh kepingan uang logam yang dilemparkan penumpang kapal ke laut mengacung-acungkan tangannya ke arah bus Medan Jaya dan berujar setengah berteriak " Oeiii Batak....!!! ". Mendengar kata-kata yang diteriakkan berulang-ulang oleh anak-anak tersebut mengusik hati kecil saya dan menjadi bahan permenungan saya saat itu, di ujung pulau Jawa tersebut anak-anak berpikir apabila orang Sumatera Utara itu identik dengan Orang Batak atau persisnya berasal dari suku batak, lucunya anak-anak itu melihat merek bus itu Medan Jaya sudah pasti bus itu tujuan Medan dan penumpangnya pasti orang batak ????
Ah.... sebuah pengalaman yang menarik pertama, kemudian pada tahun 1996 ketika mengikuti sebuah acara training nasional disebuah perusahaan tempat saya bekerja diakhir acara dilaksanakan sesi hiburan, tiba-tiba pembawa acara menyuruh saya dan sedikit memaksa saya untuk menyanyi, saya kaget dan menolak karena memang tidak bisa menyanyi, kemudian pembawa acara mengatakan " Lho Orang Batak kan pintar-pintar bernyanyi..... ayo dong !!! " ..... hehehehe.... kembali saya mendapat pengalaman kedua bahwa orang Sumatera Utara itu adalah orang Batak dan pintar menyanyi.
Sebenarnya masih banyak lagi pengalaman menarik pribadi saya tentang pandangan orang lain tentang Sumatera Utara dan Orang Batak itu sendiri, namun yang ingin saya ungkapkan dalam catatan kecil ini adalah tentang wacana yang sering mengemuka akhir-akhir ini tentang perdebatan siapakah orang batak yang menghuni Sumatera Utara itu ? Perdebatan itu justru datang dari orang yang tinggal di Sumatera Utara itu sendiri maupun yang berasal dari Sumatera Utara tetapi telah tinggal di Propinsi atau Negara lain.
Di Sumatera Utara sebenarnya ada beberapa suku, baik itu suku yang diidentikkan dengan suku batak maupun yang berasal dari suku yang datang dari Propinsi lain bahkan ada yang berasal dari Negara lain misalnya China dan India, Jadi penghuni Sumatera Utara itu sebenarnya multi etnik dan yang mengejutkan berdasarkan data statistik jumlah penduduk berdasarkan suku justru jumlah suku terbanyak sekarang di Sumatera Utara adalah suku Jawa.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Sumatera Utara itu sekarang merupakan daerah yang dihuni oleh berbagai macam latar belakang suku dan dapat dikatakan bahwa itulah salah satu ciri khas Sumatera Utara yang sangat terbuka terhadap pembauran antar suku dan kehidupan sosial dan politik selama ini sangat jarang terjadi komplik karena benturan antar suku.
Dan yang menjadi bahan permenungan menarik saat ini adalah munculnya gugatan dari beberapa orang yang mengatakan bahwa tidak semua suku yang aslinya berasal dari Sumatera Utara itu berarti Batak misalnya suku Mandailing, Simalungun, Karo dan Pakpak. Nah sekarang jadi timbul pertanyaan siapa sebenarnya Orang Batak itu ? Apakah hanya suku tertentu saja yang dapat dikategorikan sebagai orang Batak ?
Hal ini sangat menarik diperbincangkan dan menjadi salah satu pekerjaan rumah yang sangat penting diselesaikan oleh para pemangkukepentingan terutama bagi para ahli sejarah dan tokoh adat yang berkompeten agar didapatkan sebuah gambaran yang jelas dan terang kedepannya.
Berdasarkan penelitian sejarah dan literatur yang ada sampai hari ini perumusan yang final memang belum didapatkan bahkan justru semakin membuat pemahaman semakin melebar, bahkan ada juga pihak yang mengemukakan bahwa penggunaan nama Batak untuk suku - suku yang ada di Sumatera Utara adalah kerjaaan penjajah Belanda untuk kepentingan politik mereka sendiri dan tidak dapat diterima oleh orang Batak itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar